Oleh : Vita (Guru SDIT Darussalam Selokerto)
Dalam Era kemajuan yang semakin modern dan semakin berkembang,tanpa kita sadari sebagai orang tua 80 % Kurang lebih 85 % lupa akan kewajiban mendampingi dan memantau perkembangan anak. Dampaknya akan merugikan kita semua khususnya anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Dalam hal ini program yang kita terapkan adalah disiplin yang berlandaskan agama.
Kedisiplinan sangat terikat dalam mendidik anak khususnya 85% tanpa pengawasan orang tua dikarenakan semakin berkembangnya Tehnologi dan Media Sosial. Jika anak ingin melakukan seperti harapan kita jangan berikan hukuman fisik karena hanya bersifat sementara.sebab tidak mengajarkan anak mengubah prrilakunya. Bila berbuat salah berikan peringatan dengan sikap sabar dan tenang sebisa mungkin menjadi panutan si anak, kalau perlu kita berikan penghargaan,sebaliknya bila melanggar.
Dalam penerapan disiplin kepada anak kita tidak boleh lepas dari sifat sabar yang ihklas dan berusaha masuk ke dunianya anak. Contohnya saat anak terlambat pulang sekolah sebagai orang tua,cepat tanggap anak ajak bercengkrama tanyakan sebab dan akibatnya dengan hati-hati. Berikan peraturan yang harus di patuhi. TABEL peraturan bisa di pasang di pintu masuk kamarnya.
Orangtua berkewajiban mengutamakan kedisiplinan dan kesabaran dalam keluarga khususnya terhadap anak. Apabila anak di berikan dasar landasan agama maka setiap jiwa anak sudah terbentuk rasa tanggung jawab dalam pribadi masing-masing. Orang tua hanya mengarahkan mana sifat baik dan buruk yang harus di tinggalkan dan jalankan.
Apabila disiplin atau.peraturan yang di sertai sifat sabar,selalu kita terapkan dalam diri kita yang mempunyai arti dan tujuan. Insyaallah 90% kenakalan anak sedikit demi sedikit akan berkurang. Untuk itu di perlukan kerja sama antara ayah dan ibu,agardapat meminilasir kenakalan anak dalam keluarga.
