Oleh: Ibnu Muhammad Hamsyah
(Ta’mir Masjid Al-Ukhuwah Kavling UII)
Sholat Istikharah adalah salah satu amalan sunah dianjurkan dikerjakan saat kita tengah dihadapkan pada dua pilihan. Misalnya terkait pekerjaan, jual beli, memilih sekolah, memilih jurusan ketika kuliah nanti dan berbagai urusan lainnya dalam kehidupan. Penting bagi para orangtua dan guru untuk mengenalkan dan mengajarkan pentingnya Shalat Istikharah bagi putera-puteri dan murid-muridnya.
Rosululloh. ﷺ bersabda:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رضى الله عنهما قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا الاِسْتِخَارَةَ فِى الأُمُورِ كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ يَقُولُ إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ
Artinya :Dari Jabir bin Abdullah Ra, berkata, “Rasulullah mengajarkan kepada kami cara mengerjakan shalat istikharah dalam segala urusan, sebagaimana Rasulullah mengajarkan kami Surat Alquran. Jika diantara kalian ingin melakukan suatu perkara/urusan, maka rukuklah (shalatlah) dua rakaat (istikharah): kemudian membaca doa: Allahumma inni astakhiruka bi’ilmika… (HR. Bukhari).

Tata Cara Sholat Istikharah sama seperti shalat-shalat lain pada umumnya. Terdiri dari rakaat, dianjurkan membaca Surat Al-Kafirun dan Surat Al-Ikhlas setelah Al-Fatihah dalam setiap rakaatnya.
Adapun untuk doa sholat istikhoroh teman-teman bisa membaca doa ini
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepadaMu, dengan ilmu pengetahuanMu, dan aku mohon kekuasaanMu (untuk mengatasi persoalanku) dengan keMaha KuasaanMu. Aku mohon kepadaMu sesuatu dari anugerahMu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya, dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib.
Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (Orang yang mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku sukseskanlah untuk ku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untuk ku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaanMu kepadaku.”
Anak-anak bisa juga diajarkan do’a yang lebih pendek, jika merasa doa di atas terlalu panjang, berikut ini:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ.
Artinya : “ ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib.
Sholat istikhoroh dapat di lakukan kapan saja, asalkan bukan pada waktu yang terlarang untuk shalat, seperti ba’da Ashar atau Ba’da Shubuh sebelum matahari terbit. Boleh melakukan shalat istikharah pada waktu terlarang tersebut, jika kondisi sangat mendesak. Tetapi lebih utama untuk melaksanakannya tidak pada waktu terlarang.
Melalui Shalat Istikharah seorang Muslim berharap petunjuk dari Allah Ta’ala untuk memilih suatu urusan. Selebihnya bertawakkal-lah kepada Allah Ta’ala untuk urusan tersebut. Mendapatkan petunjuk melalui mimpi setelah shalat istikharah seperti banyak dipahami banyak orang, bukan suatu keharusan, karena tidak ada dalil yang menunjukkan hal ini. Jadi hasil shalat istikharah tidak harus menunggu mimpi. Apa yang yang menjadi pilihan dan sudah jadi tekad untuk dilakukan, maka itulah yang mestinya dilakukan. Jika nantinya pilihan itu kemudian dipersulit realisasinya, maka berarti pilihan tersebut tidak baik untuknya. Namun jika memang pilihannya tadi adalah baik untuknya, maka Allah Ta’ala Insyaa Allah akan memberikan kemudahan.
Yuk kenalkan dan biasakan anak-anak kita untuk Shalat Istikharah dalam mengambil keputusan atas berbagai persoalan hidup kita. Semoga Allah Ta’ala mudahkan.
