Oleh : Budi Yuwono
(Pengurus Yayasan Darussalam Selokerto)
Sedih itu ketika tiba-tiba masjid depan rumah jadi sepi. Jama’ah sholat wajib berkurang jauh shaf-nya. Sholat Jum’at ditiadakan. Tapi itu semua demi kabaikkan bersama. Insya Allah.
Sering aku bilang di saat jama’ah masjid banyak. Bahwa tak ada jaminan 5-10 tahun lagi jama’ah akan tetap ramai. Karena banyaknya jama’ah masjid hari ini adalah hasil kerja bapak-bapak kita dulu. Lalu apa yg sudah kita lakukan?….
Dan ternyata tidak membutuhkan waktu sampai puluhan tahun untuk membuat masjid sepi, bahkan di banyak tempat juga sama. Subhanallah, Maha Suci Allah dari penciptaan sesuatu yang sia-sia. Semuanya pasti terjadi atas kehendak Allah Ta’ala dan tidak sia-sia.
Pertanyaan berikutnya, apakah dengan adanya wabah Corona ini membuat ibadah kita semakin khusyuk dan takut pada Allah ?
Apakah takbir, tahmid yang kita baca untuk memuji Allah semakin mendekatkan kita pada-Nya?… Atau bahkan mulut kita membaca Al- Fatihah, tapi hati kita lebih takut pada Covid-19 ???
Jadi kepikiran, seandainya keputusasaan jama’ah akan Corona sudah memuncak, nafas makin tersengal, iman semakin menipis…
Lalu tiba-tiba datang Dajjal laknatullah ‘alaih membawa setetes obat, yang jika diteteskan ke tenggorokan langsung sembuh seketika. Kira-kira jama’ah akan percaya pada Allah ta’alla… Atau kepada Dajjal?
Bagaimana dengan saudara-saudara kita yang jarang sholat, mungkin kita yang sering ke masjid pun, perlu dipertanyakan. Na’udzubillah..
Seperti yang dialami Nabi Musa ‘alaihissalam.
Para pengikutnya di ujung keimanannya. Di depan laut membentang luas tanpa batas, di belakang Fir’aun dan pasukannya dengan kilau pedang terhunus.
Mari tadabburi Al-Qur’an Surat Asy-Syu’ara ayat 61 – 62:
“Maka, setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut – pengikut Musa,
‘Sesungguhnya kita akan benar- benar tersusul!’
Musa menjawab, ‘Sekali – kali tidak akan tersusul, sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku.’
Maka dalam do’a dan zikir yang teramat sering kita baca. Baik selesai sholat atau kesempatan lain kita meminta :
“Alllahumma inni asalukal Salamatan fidDiin, wa ‘afiatan fii jasadi….” dan seterusnya.
Keselamatan Agama dari menipisnya iman, harus lebih didahulukan sebelum sehatnya jasad. Tapi bukan berarti bahwa kita harus nekat melawan Corona dan mengabaikan himbauan para Ulama dan Umaro…
(Self reminder. Gondanglutung, 22 Maret 2020).