Guru Teladan, Guru Idaman

Oleh Warto S.Si : Guru di Sdit Darussalam Selokerto

Guru, konon katanya berasal dari kata digugu dan ditiru. Menurut Dr. Hamka Abdul Aziz (2016),  “digugu artinya diindahkan atau dipercayai. Sedangkan ditiru artinya dicontoh atau diikuti”. Sebagai seorang pendidik, guru semestinya memiliki karakter yang layak diteladani. Karakter seorang guru muslim adalah bertutur kata yang baik lagi santun. Tidaklah lisannya berucap kecuali kalimat yang sarat faidah. Seorang guru tidak patut mengucapkan kata-kata seronok, celaan dan makian (Khalifah & Quthub). Sikap simpati terhadap murid sangat diharapkan terdapat dalam diri seorang guru. Simpati semisal dalam bentuk penghargaan kepada para murid sehingga mereka termotivasi untuk bangkit dari keterpurukan. Para murid juga bisa terpicu merengkuh puncak prestasi dan mempertahankan manisnya prestasi sebab rasa simpati seorang guru. Simpati adalah rasa senasib sepenanggungan, atau ikut merasakan duka gembira orang lain (Abdul Aziz, 2016). Diantara perkara yang perlu dilekatkan dalam seorang guru adalah ketulusan memberikan nasihat dan bimbingan terhadap murid. Sebenarnya tentu masih banyak sifat dan karakter guru muslim idaman yang belum tersebutkan. Intinya seorang guru harus bisa menjadi teladan dengan mengamalkan ajaran dan petunjuk Islam.

Akhir kata hendaknya seorang guru dalam mendidik murid-muridnya dengan penuh kesabaran dan ikhlas semata-mata mengharap keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Seorang guru tidak berharap balasan materi dari muridnya, tidak ada yang dia harapkan kecuali kesuksesan sang murid.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *