Oleh Warto, S.Si : Guru di SDIT Darussalam Selokerto
Pendidikan telah dimulai sejak seseorang terlahir ke dunia. Bahkan menurut sebagian orang, bahwa pendidikan sudah bisa dimulai sebelum seorang anak lahir. Mungkin ada yang bertanya, bagaimana mungkin mendidik seseorang yang belum ada? Jawabnya, mungkin saja. Seseorang bisa mempersiapkan dan mencari pasangan hidupnya yang sesuai dengan kriteria yang dituntunkan syariat. Jika seseorang telah memilih pendamping hidup yang baik agamanya maka ia telah mempersiapkan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya. Orang tua hendaknya saling bahu membahu mendidik anak-anaknya. Ayah memikul amanah agung untuk menjaga keluarganya.
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluarga dari api neraka…(Q.S At Tahrim).” Maka sudah semestinya seorang ayah bersungguh-sungguh mengemban amanah ini dan tidak menyia-nyiakannya. Posisi ayah sebagai kepala keluarga harus bisa mengatur anggota keluarganya di atas pijakan agama yang kokoh. Seorang ayah sepatutnya menafkahi keluarganya dari harta yang halal. Karena harta yang halal tidaklah mendatangkan sesuatu kecuali keberkahan meski nominal hartanya sedikit. Adapun harta yang haram maka hanya akan menumbuhkan kemudharatan dan menimbulkan berbagai kerusakan di tengah keluarga. Maka ayah perlu memperhatikan nafkah yang diberikan kepada keluarga. Bahkan ia harus siap berkorban membanting tulang dan tidak berpangku tangan demi anak dan keluarganya. Ia juga harus bersikap tegas. Sifat tegas yang didasari rasa sayang. Adapun seorang ibu juga memiliki peran yang sangat besar. Kelembutan hati seorang ibu akan menumbuhkan ketenangan pada diri anak. Seorang ibu yang baik akan membingkai putra-putrinya dengan hiasan akhlak mulia. Ibu semestinya perhatian terhadap penampilan anak-anaknya, baik penampilan fisik terlebih lagi penampilan batin.
Intinya ayah dan ibu harus melakukan perananannya masing-masing sesuai koridor yang diterapkan syariat. Profesi apapun yang dijalani ayah dan ibu, mereka berdua patut menjadi sebagai guru di lingkup keluarga. Mereka harus saling membantu mewujudkan pendidikan terbaik pada tahapan pendidikan yang paling pertama.
